Masyarakat Natuna Bersyukur 14 Hari Peserta Observasi Berjalan Baik
NATUNA - “Kita bersyukur atas observasi yang sudah berlangsung 14 hari kemarin berjalan lancar dan sudah kembali ke daerahnya masing-masing” Ucap Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal pada malam syukuran dan apresiasi tim kemanusiaan pelepasan WNI dari Wuhan dengan masyarakat Natuna, di Gedung Sri Srindit, jalan Yos Sudarso, Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna (15/2).
Semoga selama 14 hari ini dapat membuahkan hasil yang baik. “Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala BNPB dan Menko PMK atas jerih payahnya untuk saudara kita dan untuk Natuna” kata Abdul.
Sementara itu Ketua DPRD Natuna menyampaikan, ibarat sedang terkena bencana, semua berlangsung cepat sehingga sempat terjadi kesalahpahaman di masyarakat. “Yang penting Natuna jangan dilupakan, Karena dari Natuna Selamatkan Indonesia dan dari Natuna Sehatkan Bangsa” ucap Andes Putra.
Menteri Kordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menceritakan keputusan yang sulit saat akan menentukan Natuna menjadi tempat observasi Corona. Banyak pilihan pulau, namun pada rapat kordinasi sekretariat negara (Sekneg) akhirnya diputuskan Natuna yang dipilih.
“Karena pada waktu itu eskalasi yang terus meningkat virus Corona di Cina, sehingga Indonesia memutuskan harus cepat mengevakuasi WNI dari Huebei” ujarnya pada malam syukuran dan apresiasi tim kemanusiaan pelepasan WNI dari Wuhan dengan masyarakat Natuna, di Gedung Sri Srindit, jalan Yos Sudarso, Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna (15/2).
Jika kita ingin menjadi masyarakat tangguh, maka kesulitan yang harus kita hadapi juga harus tinggi. “Setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan atau kebaikan. Masyarakat Natuna sangat Welcome dan Baik Hati. Atas nama pemerintah saya ucapkan terima kasih” ucap Effendy yang mengajak shalawatan warga Natuna di akhir pidatonya.
Kedepannya kita akan membantu mengangkat peran perekonomian masyarakat. Belum dibicarakan dengan detail apa yang akan ditetapkan. Namun, kebijakan jangka panjang seperti memperpanjang landas pacu penerbangan, mempertebal aspal agar pesawat berbadan lebar atau kargo dapat mendarat dengan mudah serta meningkatkan kelasnya menjadi bandara internasional.
“Dengan begitu, kita dapat mengekspor ikan segar atau ikan hidup dengan cepat ke pasar internasional menggunakan pesawat cargo” harapnya saat diwawancara media.
Rilis diterima dari Bapak Agus Wibowo selaku
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Komentar
Posting Komentar