ANRI dan BPIP Adakan Seminar Sumpah Pemuda Untuk Generasi Milenial
Jakarta - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan seminar Sumpah Pemuda dalam rangka memberikan semangat Sumpah Pemuda dari generasi ke generasi saat ini dengan tema, “Pancasila dan Pemuda Indonesia: Sumpah Pemuda bagi Generasi Milenial Jaman Now” pada Selasa, (29/10/2019) di Auditorium Nuhardi Magetsari, Jalan Ampera Raya No.7 RT3/RW4 Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Seminar ini memiliki visi untuk menggali dan menyebarkan semangat dan tujuan utama Sumpah Pemuda tahun 1928 yakni satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia. Selain itu juga bagi milenial bertujuan untuk mempelajari, menerapkan, dan mempertahankannya demi NKRI.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selaku lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan, melaksanakan penyusunan standarisasi pendidikan dan pelatihan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian terhadap kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila kepada lembaga tinggi negara, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, organisasi sosial-politik, dan komponen masyarakat lainnya.
BPIP dan ANRI juga bekerjasama denganIvibesmedia.com, platform komunitas blogger, facebookers, Instagrammer, youtubers, dan influencer yang tersebar di seluruh Indonesia dan membantu brand/instansi swasta/pemerintah untuk berinteraksi secara positif secara online dan offline guna memberikan solusi bersama, bersama covids.com dan beyond-dynamics.com yang memberikan inovasi baru untuk mendukung kegiatan para penggiat sosial media.
Sejalan dengan tugas dan tanggungjawab BPIP seperti tersebut, dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda yang diperingati pada tanggal 28 Oktober 2019, BPIP mengadakan kegiatan dan berdiskusi bersama generasi muda/penggiat sosial media milenial yang merupakan anggota dari ivibesmedia.com yang bermitra dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang memiliki rekam sejarah sumpah pemuda tahun 1928 dalam bentuk video/audio/gambar dan floating diorama yang sesuai dengan target Generasi Milenial dan penyebaran kegiatan melalui rekam digital media sosial berupa blog, twitter, dan instagram.
Berikut Rangkaian kegiatan yang berlangsung dari jam 08.30 hingga pukul 13.00 WIB yakni sebagai berikut:
1. Melakukan Tour di Hall C Floating Drama
Peserta dibawa ke suasana yang bernuansakan pergerakan tokoh-tokoh pemuda yang diawali tahun 1908 hingga tahun 1928 di Hall C ANRI. Catatan sejarah dalam bentuk grafis ditampilkan pada panel-panel display yang ditempatkan pada dinding dan kolom. Naskah Sumpah Pemuda merupakan salah satu materi display. Floatingdiorama (diorama dengan teknik penempatan "mengambang") yang menggambarkan peristiwa Sumpah Pemuda menjadi point of interest episode ini yang dapat dilihat dari beberapa arah. Kisah pergerakan kebangsaan ini berakhir menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Pemutaran CUPLIKAN film “Pengabdian Tanpa Titik Akhir” Bung Karno dan Pancasila disaksikan oleh Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Dr. Lia Kian, Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan, BPIP, Aris Heru Utomo, Plt. Kepala ANRI Dr. M.Taufik, M.Si, Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan (IPSK), Drs Imam Gunarto, M.Hum, Sejarawan Indonesia, Mukhlis PaEni, CEO Covids.com Faris, Founder Komunitas Blogger IVIBES Mubarika Darmayanti serta Komunitas Blogger Se-Jabodetabek.
3. Talkshow dengan 3 Narasumber yaitu Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan, BPIP, Aris Heru Utomo, Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan (IPSK) Drs Imam Gunarto,M.Hum dan Sejarawan Indonesia Mukhlis PaEni.
Talkshow pertama dibuka oleh Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan, BPIP, Aris Heru Utomo memaparkan mengenai bagaimana menjadi blogger yang bertanggung jawab kepada NKRI dengan menggunakan 8 siasat kebudayaan milik Karlina Supeli yaitu: Pertama, tindakan untuk mengembalikan kembali kebiasaan berpikir serius bukan sekedar melempar komentar. Kedua, mengubah konsep ekonomi dan urusan pasar dan jual beli uang ke urusan mata pencaharian warga biasa. Ketiga, melatih kebiasaan mau mengakui kesalahan dan berkata benar. Keempat, melatih kebiasaan berpolitik, tanggung jawab dan komitmen pada kehidupan publik dan pribadi. Kelima, melatih hasrat belanja karena perlu bukan karena mau. Keenam, membangun kebiasaan baru seluas bangsa untuk menilai bahwa korupsi, plagiarism dan menyontek bukan hal lazim tapi kriminalitas. Ketujuh, untuk mengembalikan profesi sebagai janji publik bukan sekedar keahlian dan Kedelapan, untuk melatih bertindak karena komitmen bukan semata karena suka.
Kemudian pemaparan kedua dilanjutkan oleh Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan (IPSK) Drs Imam Gunarto,M.Hum yang menjelaskan mengenai The Power of Words Lima Arsip Top Bung Karno. Dalam paparannya beliau memberikan informasi mengenai lima arsip top bung karno mulai dari tahun 1933 hingga 1966.
Berawal dari lahirnya sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928, dua tahun berlalu pada tanggal 2 Desember 1930, Bung Karno dipenjara ketika berjuang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia karena djanggap mengganggu Belanda. Dan cerita inipun tertuang pada Pledoi Indonesia Menggugat yang terjadi di Bandung. Lalu di tahun 1933, Bung Karno kembali membuat risalah Rancangan Mencapai Indonesia Merdeka di Bandung.
Selanjutnya pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno berpidato pada sidang BPUPKI I, di Gedung Cuo Sangin, Jakarta yang menandakan adanya jembatan emas menuju kemerdekaan Indonesia saat itu. BPUPKI sendiri dibentuk pada 1 Maret 1945 oleh Jenderal Kumakichi Harada yang dilantik pada 28 Mei 2018. Lalu sidang dilaksanakan sebanyak dua kali pertama pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 dan 10-17 Juli 1945. Namun BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 lalu dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Kemudian pada tanggal 18 April 1955, 10 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, Bung Karno kembali berpidato pada pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung dimana disaksikan oleh 24 delegasi dari berbagai macam negara dan 5 observers. Hal ini membuktikan bahwa peranan Indonesia di mata Internasional sangat besar.
Dan kembali dibuktikan dengan pidato Bung Karno mengenai Pancasila dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke 15 pada tanggal 30 September 1960 di New York. Pidato Bung yang berjudul To Build The World ANew terdiri dari 33 lembar dimana beliau memaparkan mengenai bagaimana membentuk sebuah dunia baru yakni dengan nasionalisme, anti-kolonialisme dan anti imperialisme, solidaritas antar bangsa, perdamaian dunia, rekonstruksi PBB, keadilan sosial antar bangsa dan alternatif ideologi (Pancasila). Beliau mengungkapkan bahwa pancasila dapat menjadi jalan perlawanan terhadap dua kubu ideologi antara barat dengan ideologi liberalis dan timur dengan ideologi komunis.
Terakhir pemaparan Sejarawan Indonesia, Mukhlis PaEni yang menjelaskan mengenai Soekarno di Ende pada tahun 1934-1938. Soekarno dibuang ke Ende, setelah bebas dari penjara Sukamiskin, Soekarno kembali dibuang ke Ende karena dianggap berbahaya oleh pihak Belanda. Walaupun begitu, pembuangan Soekarno dapat belajar mengenai Agama dan Plularisme, beliau bergaul dengan pastur di Ende dan sebuah taman kota di Ende di bawah pepohonan sukun di kelurahan Rukun Lima, di tempat itulah Soekarno menemukan tentang butir-butir Pancasila.
4. Tanya Jawab dengan 3 narasumber. Para Peserta diperkenankan untuk bertanya mengenai Sumpah Pemuda 1928. Saya pun ikut bertanya yang di tujukan untuk bapak Imam Gunarto, saya bertanya bagaimana cara meningkatkan kembali gairah anak-anak milenial untuk tertarik kembali dengan sejarah khususnya Sejarah Indonesia. Lalu pertanyaan sayapun dijawab, beliau mengatakan nantinya ANRI akan menyiapkan video dokumenter, komik-komik dan pertunjukan-pertunjukan untuk meningkatkan literasi generasi milenial pada sejarah Indonesia.
Dengan adanya kegiatan seminar sumpah pemuda ini, saya mendapatkan banyak pengetahuan akan kondisi kemerdekaan Indonesia dari tahun 1928 hingga 1960. Terlihat bahwa sumpah pemuda merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi kaum milenial seperti saya untuk kembali mengenang para pejuang kemerdekaan yang telah berkorban demi memperjuangkan negara dan bangsa Indonesia. Di samping itu, pemaparan narasumber inspiratif yang menjelaskan mengenai proses mencapai kemerdekaan secara detail, ringkas, dan tidak pernah saya dapati di bangku perkuliahan membuat saya tertarik untuk membaca kembali sejarah-sejarah Indonesia melalui ANRI dan terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila di berbagai lini. Saya berharap kaum milenial selalu terus meningkatkan literasi sejarah-sejarah Indonesia melalui berbagai sarana informasi seperti surat kabar, media online, komik-komik, dan grup diskusi kebangsaan dalam rangka meningkatkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia.#SalamPancasila #MilenialPancasila (michell)
Untuk Info selengkapnya mengenai BPIP, ANRI dan COVIDS dapat dilihat melalui website bpip.go.id, anri.go.id dan covids.com. Selain itu jangan lupa follow media sosialnya BPIP di Instagram : @Ceritapancasila.
Keren kak..informasi yang disampaikan lengkap dan padat, semoga kakak terus update blog ini ya🤗🤗
BalasHapusSelamat hari sumpah pemuda..
BalasHapusLengkap nih informasinya
Bener2 informatif, semoga terus kasih informasi seberti ini ya kak!
BalasHapuskerennn kakkk!!! semoga lancar terus meliput info2 terkininya ☺��
BalasHapusSelamat hari sumpah pemuda dan trimakasih infonya kaka❤
BalasHapusBagus..
BalasHapusMenambah informasi bagi saya..
Kerenn terimakasihh banyakk infonyaaa semangat selaluu 😊
BalasHapusSangat informatif infony 👍
BalasHapusKerennnn
BalasHapusTerimakasih banyak infonya.. ditunggu info" selanjutnya👍
Pentingnya sejarah jika dipelajari bagi generasi penerus bangsa. Nice information,
BalasHapusWaaah infonya menarik bgt nih,, gaya penulisan yang enak di baca ,, mantapsss semangat menebar manfaat ya sob
BalasHapusKeren kak. Sangat informatif. Ditunggu info-info selanjutnya.
BalasHapusLuar biasa infonya..banyak dibumbuhi sejarah-sejarah yg menggugah semangat pemuda. Ditunggu info-info selanjutnya!!
BalasHapusInformasinya sangat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca. Ditunggu info-info selanjutnya.
BalasHapusBagus bgt tulisannya. Memberi wawasan. Aku akan terus pantengin blog-nya!
BalasHapusSebenernya seminar-semiar seperti sekarang ini perlu banget buat meningkatakan cinta tanah air ke anak-anak muda. Biar gk terlalu terlena dg semua gemerlap teknologi sampai lupa tanah air saat era perjuangan dulu.
BalasHapusbtw kak, tulisannya menarik terimakasih yaaa
-PS-
Peluk dari jauh
lilpjourney(dot)com
Keren nih acaranya. Bisa membangkitkan cinta tanah air bagi para milenial. Karena banyak orang sekarang yang tidak terlalu tertarik dengan sejarah bangsanya.
BalasHapusKegiatan ini sangat penting untuk menjaga kita agar kembali mencintai negeri ini. Btw tulisannya bagus, runut. Salam kenal.
BalasHapusPerlu banget acara seperti ini,mengingat anak muda sekarang banyak yg tidak tau sejarah dan rasa cinta bangsa yang rendah
BalasHapusBaru komen di bulan Desember bukan berarti qt kehilangan semangat sumpah pemuda ya. Merdeka!
BalasHapusKerennn. Lengkap banget infonya kak. Kita memang harus membangun semangat muda
BalasHapusPancasila lagi gencar digaungkan. Bagus, lah. Supaya gak sebatas hapal, tetapi juga paham makna pancasila
BalasHapusJadi tertarik mau ke Gedung Anri, selama ini cuma ngelewatin aja kalau mau ke arah Kemang hehehe
BalasHapusdengan begitu milenial jd tahu benar apa isi sumpah pemuda dan dapat mengaplikasikan pancasila dalam kehidupan sehari2 yak
BalasHapusAcaranya keren buat memotivasi pemuda indonesia agar NKRI Pancasila harus tetep dijaga
BalasHapusSalam Pancasila Wahai generasi milenial, jangan lupakan sejarah karena itu sebagai semangat pemuda membangun bangsa
BalasHapusSaya masih masuk generasi millennials nih, dan penting banget sih soal penerapan semangat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, gak cm sekedar hapal sila-silanya.
BalasHapusInformasinya bnr bnr lengkap dan salam pancasila , gga hanya sebatas hapal pancasila namun juga bisa paham dengan pancasila
BalasHapuspara generasi muda memang harus tahu banyak sejarah yaa, Mba, agar semangat para pahlawan itu bisa menular pada mereka :)
BalasHapusBagus acaranya banget dan jadi bisa mengerti bagaimana sejarah Pancasila dan benar-benar membuat semakin cinta sejarah.
BalasHapusSenang ya bisa berkesempatan hadi ri acara sekeren ini. Semoga ada manfaat buat para anak muda.
BalasHapusPenting banget informasi seperti ini, jangan sampai kita lupa sejarah dan tidak mengetahui apa2 ya kaan?
BalasHapus