Review Film Horror Terbaru Karya Joko Anwar Perempuan Tanah Jahanam Tayang 17 Oktober 2019.
(Jakarta, 10 Oktober 2019) Film horor terbaru dari Joko Anwar setelah 'Pengabdi Setan' yang sukses secara komersial dan dipuji dalam dan luar negeri dengan judul Perempuan Tanah Jahanam tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 17 Oktober 2019. Film horor ini berbalut kisah misteri yang sangat menegangkan, terlebih karena syuting dilakukan di lokasi-lokasi otentik yang belum pernah dieksplorasi di film manapun sebelumnya. Penonton diharapkan bersiap untuk sebuah perjalanan mencekam yang tak akan terlupakan.
Perempuan Tanah Jahanam merupakan produksi dari Base Entertainment bekerjasama dengan Hollywood (Ivanhoe Pictures), Indonesia (Rapi Films dan Logika Fantasi), dan Korea Selatan (CJ Entertainment) yang menggabungkan kekuatan bercerita dari tiga negara yang dibintangi oleh para aktor ternama Indonesia dan juga para pendatang baru yang bertalenta luar biasa.
Film Perempuan Tanah Jahanam bercerita tentang Maya (Tara Basro), seorang penjaga tiket tol yang sedang sial. Suatu malam ketika bekerja, ia mendadak diserang orang tak dikenal. Tak pernah beruntung di kota, Maya dan sahabatnya bernama Dini (Marissa Anita) pergi ke desa asal Maya karena Maya mendapat petunjuk bahwa keluarganya kaya dan meninggalkannnya warisan yang banyak. Setibanya di desa itu, Maya mulai dihantui beberapa sosok anak yang sudah meninggal. Tapi masalah hidupnya bukan cuma dihantui setan, tapi seluruh penduduk desa itu pun ternyata mengincarnya untuk suatu rencana yang mengerikan.
Beberapa orang yang sudah berkesempatan menonton di pemutaran awal, mengekspresikan pengalaman yang sama bahwa film Perempuan Tanah Jahanam membuat mereka deg-degan sepanjang film, diteror sesuatu yang tak terbayangkan dengan intensitas yang terus menerus. Fans horor akan mendapatkan pengalaman histeris dari mengikuti naskah dan penyutradaraan dari Joko Anwar kali ini.
Untuk mencapai tingkat kengerian tertinggi, syuting pun mengambil lokasi di daerah terpencil yang belum pernah digunakan sebelumnya untuk syuting film. Joko Anwar mengaku mendapatkan desa yang dipakai dalam film dari pecinta alam yang pernah melewati tempat tersebut. Kru malah samapai harus membuka jalan untuk mendapatkan akses. Ketika sampai saatnya melakukan syuting, Joko Anwar beserta kru bersiasat agar tidak berisik di saat pengambilan gambar. Demi menjaga keaslian tempat tersebut dan menjaga atmosfer yang tepat untuk mencapai hasil terbaik.
Para aktris dan aktor yang berperan pun merasakan keseruan yang sama. Tara Basro menjelaskan "Film ini sangat challenging buat saya secara mental dan fisik". Salah satu adegan terberat adalah saat digantung terbalik, "Rasanya pusing, mual. Aduh, harus akting pula, harus nangis. Jadi, mixed feelings. Tapi, ketika adegan itu sudah selesai, tuh, rasanya lega banget karena itu bisa dibilang salah satu adegan yang gue tunggu-tunggu".
Film Perempuan Tanah Jahanam dibintangi oleh Tara Basro, Marissa Anita, Ario Bayu, Cristine Hakim, Asmara Abigail, Kiki Narendra, Tengku Rifnu, Zidni Hakim, Faradina Mufti, Abdurahman Arif, Mian Tiara, Eka Nusa Pertiwi, Aghniny Haque, Arswendy Bening Swara, Ramadhan Al Raysid, dan Ical Tanjung. Selain itu juga disertakan pemeran yang berasal dari kota-kota syuting dilakukan. Kebanyakan mereka adalah aktor baru yang diaudisi khusus untuk film ini. Film melakukan syuting di desa-desa sekitar Malang, Gempol, Lumbang, Bromo, Lumajang, Ijen, dan Banyuwangi.
Shanty Harmayn produser dari BASE Entertainment menyampaikan film ini telah membuatnya menahan nafas dari awal sampai akhir saking intensnya, "Sejak pertama kali proyek ini berjalan, Joko punga visi yang clear mengenai cara bercerita dan cara membuatnya, maka tak heran hasilnya di layar luar biasa".
Michael Hogan dari Ivanhoe Pictures memberikan pandangannya sendiri, "Film inj adalah kisah otentik Indonesia dengan tema yang universal: mempelajari sejarah keluargamu dan masa lalumu, cara kekuatan itu digunakan dan disalahgunakan, bahkan di komunitas kecil, dan tentunya film ini juga punya daya tarik karakter wanita yang kuat".
Justin Kim, prosedur eksekutif dari CJ Entertainment menambahkan, "Dari adegan pembukaan yang mengejutkan, lalu semua rahasia desa yang ditinggalkan dan masa lalu protagonis terungkap langkah demi langkah. Semua tak bisa ditebak. Kami berharap para hadirin dapat sepenuhnya menikmati katarsis horor otentik ini." Sedangkan Sunil Samtani, salah satu prosedur eksekutif dari RAPI Films menyampaikan, "Kami ingin penonton merasa takut menonton film ini, mereka harus keluar dari sinema dengan perasaan yang tak sama dari sebelumnya".
Komentar
Posting Komentar