Saraswati Learning Center Rayakan Hari Celebral Palsy Sedunia



*Nyalakan Lampu Hijau untuk peringati Cerebral Palsy Day*

Lampu di ruang publik di berbagai penjuru kota Jakarta berubah warna menjadi hijau pada hari Minggu, 6 Oktober 2019. Gerakan ini diinisiasi oleh Saraswati Learning Center untuk memperingati Hari Cerebral Palsy Sedunia. Organisasi non profit ini bekerjasama dengan dinas-dinas terkait untuk menyalakan lampu berwarna hijau di Bundaran HI, Simpang Susun Semanggi, JPO Polda, JPO Senayan, JPO GBK, dan terowongan Kendal. Sebagai bentuk dukungan terhadap peringatan Hari CP Sedunia ini, MRT juga menyalakan lampu hijau di beberapa armadanya serta menampilkan tulisan World Cerebral Palsy Day di running text. Penyalaan lampu hijau ini merupakan bagian dari gerakan global untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap individu dengan cerebral palsy. 


Tak hanya itu. Saraswati Learning Center juga menghelat sebuah acara di Terowongan Kendal yang dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perempuan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Wakil Walikota Jakarta Pusat, Perwakilan MRT, Camat Cempaka Putih, dan Lurah Cempaka Putih. Dalam acara ini, para difabel unjuk kebolehan dalam menyanyi dan menari. Hadirin dibuat ceria oleh penampilan siswa kelas vokasi dari sekolah Saraswati Learning Center yg menyanyikan lagu Semangat Baru dengan sangat energik. Suasana pun berubah haru ketika anak-anak dengan cerebral palsy binaan dari Yayasan Heesu Cahaya Cinta menyanyikan lagu Laskar Pelangi. Dengan penuh cinta dan kepercayaan diri, mereka mengalunkan lagu itu hingga menggugah hati seluruh hadirin. Tak ketinggalan lantunan lagu yg sarat makna dan penuh cinta bagi para difable ciptaan Aaryan, Zubin, dan Valerie, siswa Beacon Academy yang berjudul "Sing for the Children".


Cerebral Palsy (CP) adalah adalah sekumpulan gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan serta postur tubuhnya. CP disebabkan oleh perkembangan otak yg abnormal atau adanya kerusakan di otak yg mempengaruhi kemampuan penderitanya dalam mengontrol otot. Van Naarden Braun dalam jurnalnya yg berjudul "Birth Prevalence of Cerebral Palsy" (2016) menyatakan, prevalensi cerebral palsy stabil setiap tahun sejak tahun 1985 hingga tahun 2000 yaitu terjadi 2-4 kasus dalam setiap 1000 kelahiran di dunia pertahunnya. Di Indonesia sendiri, Cerebral Palsy Indonesia mencatat terdapat 1 kasus dari 1000 kelahiran. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat untuk terus mengurangi angka prevalensi CP dan meningkatkan kepedulian terhadap para penyandang CP.


Sebagai organisasi yang konsisten dengan kampanyenya yaitu Jakarta Inklusif, Saraswati Learning Center memiliki visi untuk menciptakan masyakarat inklusif dimana semua individu difable dapat diterima, diapresiasi, dan diberikan kesempatan yg sama untuk menjadi bagian dari masyarakat dan memberikan kontribusi positif. Melalui kolaborasi yg terjalin dengan instansi pemerintah, sekolah-sekolah internasional, universitas, rumah sakit, dan komunitas, Saraswati Learning Center berharap, masyarakat dapat bersinergi dan saling mendukung untuk menciptakan masa depan individu difable menjadi lebih sejahtera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANRI dan BPIP Adakan Seminar Sumpah Pemuda Untuk Generasi Milenial

Interview Park Jihoon Fancon Asia Tour In Jakarta

INFORMA HADIRKAN PROGRAM KHUSUS MEMBER