Sekjen Kemhan RI Hadiri Forum ADMM Retreat di Hanoi
Hanoi - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI) Laksdya TNI Dr. Agus Setiadji, S.A.P., M.A., mewakili Menteri Pertahanan RI memimpin Delegasi Indonesia menghadiri pertemuan ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) Retreat, Rabu (19/2) di Hanoi, Vietnam.
Pertemuan ADMM Retreat membahas “Regional and International Security Issues of Common Interest” dan dihadiri pejabat Menteri Pertahanan atau yang mewakili dari 10 negara Anggota ASEAN yakni Vietnam selaku tuan rumah, Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura dan Thailand.
Dalam pertemuan ADMM Retreat tersebut, Sekjen Kemhan RI menegaskan kembali komitmen Indonesia mendukung kerangka kerja ADMM. Pertemuan ADMM Retreat diharapkan menjadi suatu forum untuk saling berbagi dan bertukar pandangan tentang masalah keamanan regional dan internasional dalam rangka mewujudkan stabilitas dan kemakmuran wilayah dan masyarakat ASEAN.
"Forum ADMM Retreat ini diharapkan menghasilkan manfaat untuk kepentingan kerja sama pertahanan ASEAN di masa depan. Membangun kepercayaan dan pemahaman bersama dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama akan menjadi dasar yang kuat dalam membangun ketahanan dan wilayah yang kuat", ungkap Sekjen Kemhan RI.
ASEAN Perlu Ambil Tindakan Konkrit Cegah Penyebaran Virus Corona
Pada kesempatan tersebut, lebih lanjut Sekjen Kemhan juga menyampaikan keprihatinan mendalam terkait dengan wabah virus Corona yang telah berdampak luas dan menjadi masalah global.
“Di tengah wabah, saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada para korban dari negara-negara anggota ASEAN”, ungkap Sekjen Kemhan RI.
Penyebaran virus ini membuat beberapa negara anggota ASEAN mengambil langkah preventif dengan menghentikan sementara penerbangan dari atau ke China termasuk Indonesia. Bulan ini, Indonesia telah mengevakuasi 238 warga negara Indonesia dari Wuhan, yang merupakan daerah yang paling parah terkena oleh penyebaran virus Corona, untuk menghindari terinfeksi oleh virus tersebut.
Sebelum virus Corona menjadi epidemi, komunitas internasional juga diserang oleh beberapa penyakit epidemi seperti virus Flu Burung (H5N1) yang mengejutkan dunia pada pertengahan 2000-an, sebelum itu virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang juga memiliki epidemi pada akhir tahun 2002 dan virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) pada 2012 yang pertama kali terdeteksi di Arab Saudi.
Untuk itu, penting bagi negara-negara anggota ASEAN untuk meningkatkan ketahanan terhadap semua bentuk ancaman biologis yang dapat membahayakan dan mengancam keselamatan masyarakat ASEAN.
"Masalah ini membutuhkan perhatian khusus dan tindakan konkrit. Semoga negara yang terkena dampak dapat diatasi dan kita dapat mencegah penyebaran virus, Indonesia siap memberikan bantuan jika diperlukan", tambah Sekjen Kemhan RI.(*)
Komentar
Posting Komentar