INDEF Gelar Press Conference Terkait Respon atas Kinerja Ekonomi Triwulan IV 2019"




Jakarta, 6 Februari 2020-  Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menggelar  Press Conference "100 HARI TANPA AKSELERASI: Respon atas Kinerja Ekonomi Triwulan IV 2019" pada Kamis, 6 Februari 2020 di INDEF Club ITS Office Tower, Jl. Raya Pasar Minggu No. 18, Pejaten, Jakarta Selatan.

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini: Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif INDEF, Abdul Manap Pulungan, Center of Macroeconomics and Finance INDEF, Abra El Talatov, Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Andry Satrio Nugroho, Center of Industry, Trade, and Investment INDEF, dan Hanif Muhammad, Center of Innovation and Digital Economy-INDEF dimoderatori: Eko Listiyanto, Wakil Direktur INDEF.

Pada kinerja ekonomi Indonesia di triwulan IV 2019 tumbuh melambat sebesar 4,97% yoy dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnya, sehingga secara keseluruhan perekonomian Indonesia 2019 hanya tumbuh 5,02% yoy. Pertumbuhan ekonomi 2019 ini lebih rendah dari target APBN 2019 sebesar 5,3% yoy.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad,  mengatakan bahwa gebrakan tim ekonomi di kabinet yang sudah lebih dari seratus hari bekerja belum terlihat hasilnya, justru laju pertumbuhan ekonomi semakin melambat. Oleh karena itu, harus tumbuh upaya yang lebih serius dari tim ekonomi kabinet Jokowi II guna meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sesuai target dan ekspektasi masyarakat.
 
Menurutnya, Realisasi pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5.02 persen jauh dari target yg dicanangkan oleh pemerintah sebesar 5.4 persen. Hal ini menambah catatan gagalnya pencapaian realisasi pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo setidaknya dalam 3 tahun terakhir.

"Sedangkan realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut sesuai dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi INDEF yang disampaikan setiap akhir tahun dalam agenda Proyeksi Ekonomi Indonesia (PEI) INDEF. Harapannya catatan kritis dan analisis INDEF ini dapat menjadi masukan bagi Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan agar kebijakan ekonomi dapat berjalan secara optimal,"ungkapnya.(*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANRI dan BPIP Adakan Seminar Sumpah Pemuda Untuk Generasi Milenial

Interview Park Jihoon Fancon Asia Tour In Jakarta

INFORMA HADIRKAN PROGRAM KHUSUS MEMBER