Didik Ismu, Lurah ‘Penerjang’ Terjalnya Jalan Demi Mudahkan Administrasi Warga
Jakarta, 19 Desember 2019 - Terjalnya jalan dan jarak tempuh yang terlampau jauh menyulitkan masyarakat Kelurahan Tombang Permai, Kabupaten Banggai, untuk mendapatkan layanan administrasi kependudukan. Kondisi tersebut menggerakkan Lurah Tombang Permai, Didik Ismu, untuk memudahkan warganya dalam mendapatkan administrasi kependudukan. Lurah muda ini menciptakan aplikasi Toper Kece, sebuah _platform_ yang memungkinkan warganya untuk mengurus perizinan secara _online_.
Toper Kece adalah konsep pelayanan publik berbasis _online_ dengan delapan jenis pelayanan administrasi kependudukan. Masyarakat di wilayahnya bisa mengakses layanan melalui situs toperkece.banggaikab.go.id. “Masyarakat bisa mendapatkan layanan dimanapun mereka berada, tanpa harus datang ke kantor kelurahan,” ungkap Didik, saat ditemui Tim Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PANRB) di kantornya.
Didik mengaku, ia dan timnya terus berusaha memberi kemudahan kepada warga dengan sejumlah pengembangan aplikasi. Kelurahan Tombang Permai juga menyediakan layanan antar berkas, yang memungkinkan masyarakat cukup tinggal di rumah dan berkasnya diantar oleh petugas kelurahan. Warga pun bisa memilih untuk mengambilnya sendiri di kantor kelurahan. Layanan tersebut dinamakan Delivery Layanan Sistem Toper Kece.
Aplikasi Toper Kece bisa diakses melalui komputer maupun _smartphone_. Namun, bagi masyarakat yang kesulitan atau tidak memiliki perangkat untuk mengaksesnya, pihak kelurahan menyiapkan tablet _touchscreen_ untuk mempermudah masyarakat dalam mendapat layanan.
Kelebihan lainnya, Toper Kece dapat memudahkan warga untuk mendapatkan surat keterangan tidak mampu meskipun pada hari libur. “Ketika salah satu masyarakat sedang sakit dan kesulitan untuk mendapatkan surat keterangan tidak mampu di hari libur, karena kantor pemerintah yang sedang libur, Kelurahan Tombang Permai tetap membuka pelayanannya khusus untuk pelayanan suket tidak mampu,” jelas Didik.
Sebagai Lurah muda yang mengemban tugas di daerah yang memiliki panorama alam yang indah, Didik juga peduli untuk menjaga dan melestarikan alam sekitar dengan merangkul warga. Ia mengajak warganya untuk bersama membersihkan lingkungan rumah dan juga wisata pantai yang masuk kedalam wilayahnya. Didik mengakui, rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik, membuat banyak sampah berserakan di wilayah Kel. Tombang Permai.
“Namun tidak hanya masyarakat Kelurahan Tombang Permai saja, warga dari luar kelurahan juga berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan dengan pembuangan sampah sembarangan baik di wilayah pinggiran jalan (hutan) maupun di wilayah pantai Kilo Lima yang menjadi salah satu objek wisata terkenal di kota Luwuk,” ujarnya.
Demi menjaga lingkungan di wilayahnya, lurah lulusan Insitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini mengambil sebuah langkah dengan membuat Gerakan menjaga lingkungan dengan menciptakan inovasi “Geber Maling” (Gerakan Bersama Selamatkan Lingkungan). Melalui gerakan inilah, masyarakat diajak untuk menjaga lingkungan kelurahan untuk menjadi bersih dengan membersihkan area laut sekitar dari sampah, serta membentuk bank sampah permata sentral.
Masyarakat dan pelaku usaha bisa menyetorkan sampah plastiknya ke bank sampah tersebut untuk dijual kepada pengepul. “Atau sampah-sampah tersebut dijual ke perajin untuk dimanfaatkan kembali sehingga menjadi nilai lebih,” jelas lurah berusia 27 tahun tersebut.
Didik menjelaskan, gerakan tersebut tidak hanya kepada masyarakat dan pelaku usaha, namun juga mengajak kerja sama sekolah yang ada diwilayah Kel. Tombang Permai yaitu SMK Negeri 2 Luwuk dan juga Hotel Santika. Hal tersebut diiniasi dengan tujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan juga melatih kesadaran serta kedisiplinan siswa. Didik dan rekan kelurahannya melakukan sosialisasi dan penimbangan langsung sampah plastik yang dikumpulkan siswa/i satu kali dalam sepekan.
Melalui program ini, siswa SMKN 2 Luwuk dapat menukarkan sampah plastik dengan membayarkan iuran sekolah. "Hal ini diharapkan agar anak-anak muda bisa dapat menjadi lebih bijak dalam penggunaan sampah plastik dan diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan juga selalu menjaga lingkungan sejak usia dini,” ujar Didik.
Hal tersebut tentunya disambut baik oleh pihak sekolah SMK N 2 Luwuk. Menurut Kepala SMKN 2 Luwuk I Nyoman Lendra, program Geber Maling sangat bagus dan membantu siswa dalam melatih kedisiplinan menjaga lingkungan serta membantu perekonomian keluarga siswa. "Kami pihak sekolah sangat merasa terbantu dengan adanya program yang diinisiasi oleh Kelurahan Tombang Permai. Selain lingkungan bersih, siswa tidak mampu pun sangat terbantu untuk membayarkan SPP nya hanya dengan mengumpulkan sampah plastik,” ungkap Lendra.
Selain sekolah, banyak juga rumah makan dan hotel-hotel yang berada di wilayah Kel. Tombang Permai mengikuti program Geber Maling. "Bahkan Hotel Santika menyumbangkan limbahnya ke bank sampah kami setiap harinya, untuk kami olah menjadi sesuatu yang bermanfaat," jelasnya.
Geber Maling berhasil menyulap pantai, laut, dan lingkungan di wilayah Tombang Permai menjadi bersih dan terbebas dari sampah. Menurut keterangan Didik, banyak pelaku usaha, mulai dari rumah makan hingga hotel di wilayah Kel. Tombang Permai yang mengikuti program Geber Maling. Bahkan salah satu hotel menjadi nasabah bank sampah terbesar di Kel. Tombang Permai.
Didik Ismu, adalah salah satu contoh aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di luar batas. Baginya, menjadi ASN berarti mengabdikan diri kepada masyarakat di tempatnya bertugas. Berbagai terobosan Didik mengantarnya meraih predikat The Future Leader dalam ajang Anugerah ASN 2019 yang diadakan Kementerian PANRB. (ndy/HUMAS MENPANRB)
Komentar
Posting Komentar