Bank Maybank Indonesia tumbuh kuat sebesar 13,7% YoY.



Jakarta, 18 Desember 2019- PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk mengadakan Public Expose Kuartal Sembilan Bulan Tahun 2019 pada Rabu, (18/12/2019) di  Gelora Bung Karno, Jakarta.

Direktur PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk, Thilagavathy Nadason mengungkapkan bahwa pendapatan operasional sebelum provisi naik 2,0% YoY didukung pertumbuhan pendapatan non-bunga (+23,2% YoY), pengelolaan biaya secara berkelanjutan dan kenaikan pendapatan bunga bersih (+1,4% YoY). Sedangkan Laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) turun sebesar 25,9% YoY menjadi Rp1,1 triliun, karena peningkatan provisi kredit sebesar 59,4% YoY. Untuk Kredit Bank menurun sebesar 1,1% terutama dari segmen Community Financial Services (CFS) Non Ritel (7,0% YoY), CFS Ritel (-4,0% YoY). Namun Perbankan Global tumbuh kuat sebesar 13,7% YoY.

"Pendapatan selain bunga (fee income) tumbuh 23,2% YoY menjadi Rp1,9 triliun didukung oleh fee dari bisnis Global Markets, administrasi kredit, pemulihan kredit (loan recovery), bancassurance, dan lain-lain. Marjin Bunga Bersih (NIM) membaik (QoQ menjadi 4,97% didukung peningkatan hasil aktiva produktif & penurunan biaya dana"ungkap Thilagavathy

Selain itu, pada Rasio Kredit UMKM terhadap total kredit Bank sebesar 23,65% dan komposisi penyaluran kredit kepada usaha produktif terhadap total kredit Bank sebesar 75,59% (di atas ketentuan minimum). NPL membaik YoY and QoQ, tercatat sebesar 2,63% (gross) dan 1,53% (net) per Sep-19. Untuk Pemodalan, Total Aset tumbuh 2,6% YoY menjadi Rp177,9 triliun. Permodalan tetap kuat dengan CAR sebesar 20,09% (Tier I: 18,24%) dan total modal sebesar Rp26,8 triliun per Sep-19

"Simpanan Nasabah meningkat 4,3% YoY. Rasio dana murah (CASA) tercatat sebesar 36,44%. Indikator likuiditas terkelola secara sehat: Loan-to-Deposit Ratio (LDR - bank saja) sebesar 96,25% per Sep 19. (Modified LDR bank saja: 83,34%). Liquidity Coverage Ratio (LCR bank saja) triwulanan sebesar 169,70%. LCR (bank saja) bulanan Sep-19 sebesar 132,39%. Aset Syariah tumbuh 10,6% menjadi Rp33,4 trilun dan berkontribusi 18,8% terhadap total aset Bank. Sedangkan Pembiayaan Syariah tumbuh 3,0% menjadi Rp24,5 triliun. Simpanan Syariah tumbuh signifikan 45,9% menjadi Rp26,4 triliun. Begitupun Non Performing Financing (NPF) membaik signifikan ke 1,30% per Sep-19 dari 2,87% per Sep-18."ungkapnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANRI dan BPIP Adakan Seminar Sumpah Pemuda Untuk Generasi Milenial

Gugus Tugas COVID-19 Sudah Distribusikan 1.492.150 APD

SOGO KELAPA GADING MALL MANJAKAN PARA PELANGGAN SETIA DENGAN TAMPILAN BARU DAN KOLEKSI CHRISTMAS TERKINI.