Sinopsis Film Mangga Muda


Jakarta, 19 Januari 2020 - Agil (37) seorang sopir taksi (jebolan sebuah perguruan tinggi awasta) dan Luli (25) karyawati sebuah salon kelas menengah yang banyak melayani para karyawati perkantoran di seputaran Bandung, adalah pasangan suamiistri yang eukup bahagia.

Tapi ada yang merasa rasa kurang anak. Luli sulit mengandung. Mereka pernah berkonsultasi ke dokter kandungan, tapi hanya sekali dan malas balik lagi karena nasihat yang diberikan amat sederhana tapi mustahil terwujud yaitu Agil tak boleh terlalu lelah dan Luli harus berhenti kerja. Mana mungkin? Agil merasa profesinya tak memungkinkan ia menambah jam istirahat, sedangkan Luli merasa ia harus tetap bekerja karena kalau ia berhenti, kehidupan mereka bukan pas pasan lagi tapi akan berkekurangan.

Luli lama-lama merasa terpojok karena tekanan lebih banyak datang padanya untuk berhenti kerja. Luli pun terpaksa eurhat ke ibunya, yang selama ini jarang disambangi. Maklum, hubungan ibu-anak ini buruk setelah Luli berkeras menikah dengan Agil padahal sang ibu tidak menyetujuinya.

Sampai suatu hari datang sms dari orang tak dikenal, yang menyarankan agar Agil bernadzar. "Bernadzarlah : kalau istrimu kelak hamil dan ngidam, penuhilah apa pun yang diinginkannya. Dengan nadzarmu itu lnsya Allah kehamilan iatrimu akan dipermudah." Agil jadi merasa sms itu dikirimkan padanya sebagai "pesan terakhir yang harus dijalankan".

Agil pun bernadzar. Dan benar saja : sekian minggu kemudian istrinya hamil. Anehnya, sejak itu perangai Luli justru berubah jadi pendiam dan pemurung. Berbagai jenis mangga muda- tua yang dibeli Agil tak diminati Luli. Lauli mengaku tidak merasa ngidam apa-apa. Terus didesak suami, Luli akhirnya mengaku, bahwa ia ngidam mobil baru Toyota Yaris merah! Agil nyaris jatuh pingsan. Lemes.

Namun Agil merasa tak mungkin mundur karena takut 'terkena azab' bila gagal memenuhi nadzar yang sudah terlanjur terucap. Banyak teman menyarankan agar Agil membeli mobil lewat fasilitas KPM (kredit pemilikan mobil) tapi tak ada peruaahaan leasing yang berani menerima aplikasi Agil, karena dari hasil survey Agil dinilai tidak layak mengambil KPM. Agil pun lembur, lembur dan lembur. Agil frustrasi. Dan mau-mau saja ketika ada teman mengajaknya bersantai di kafe dangdut, sampai teler. Agil ngocoh tak keruan, mencoritakan nasib buruk yang menimpanya. Kebetulan ada Kasdut, pempimpin kelompok perampok yang sedang
minum-minum di kafe ini pula bersama anak buahnya. Kasdut pun mendekatinya dan menawari Agil pekerjaan dengan bayaran sangat tinggi. Tanpa pikir panjang Agil mau menerimanya. Pada saat operasi dimulai, barulah Agil sadar ia sedang terlibat dalam tindak perampokan.

Karena sesuatu hal, perampokan ini gagal. Kasdut dan anak buah (termasuk Agi) terpaksa lari dikejar polisi sampai harus menyelamatkan diri dengan masuk ke sebuah rumah besar dan mewah milik pengusaha bernama Bustomi, yang saat itu sedang ada di luar kota. Agil terperangah melihat garasi yang berisi banyak mobil mewah dan salah-satunya ialah Toyota Yaris warna merah.

Agil kebagian mengawasi perempuan, anak-anak dan satu pria tua. Lama-lama para sandera bersimpati pada Agil, lebih-lebih setelah Agil mengaku siapa dirinya dan kenapa sampai terlibat dalam perampokan ini. Termasuk soal nadzar itu. Dijelaskannya pula nadzar yang benar itu seperti apa, yang kalau gagal memenuhinya pun tinggal membayar denda tertentu yang tidak berat. Agil pun merasa terpukul lagi.


Drama penyanderaan terus berlanjut sampai diliput wartawan televisi. Agil ter ekspose sebagai salah satu pelaku. Luli menyaksikan tayangan ini dan merasa sangat kaget dan sedih. "Biar saja Agil masuk penjara," kata sang ibu.


Belakangan terungkap bahwa dialah yang mengirim sms soal nadzar itu ke Agil. Luli gantian marah pada ibunya dan menyalahkan ibunya yang matre. Sekian hari kemudian Bustomi pulang dari luar-negeri dan merasa sangat berterimakasih pada Agil.

Untuk itu Bustomi memberikan sedan Yaris merah miliknya pada Agil untuk dihadiahkan ke Luli. Tapi Luli menolak karena Luli sudah tidak mengidam lagi, dia mengidam sesuatu yang lain. Agil kaget dan dia bertanya dengan gemetar apa yang diinginkan Luli kali ini, Luli pun menjawab, Mangga Muda. Agil pun tersenyum dan memeluk Luli, ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANRI dan BPIP Adakan Seminar Sumpah Pemuda Untuk Generasi Milenial

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Yarsi (RSGM YARSI)

Gugus Tugas COVID-19 Sudah Distribusikan 1.492.150 APD